KAMIS PON, SAATNYA JAJARAN PEMKAL HARGOMULYO KOMPAK KENAKAN PAKAIAN ADAT JAWA GAGRAK NGAYOGYAKARTA
Tri Yunanto Abdullah 27 November 2025 09:14:10 WIB
Hargomulyo—Kamis Pon jadi hari istimewa di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) khususnya di Kalurahan Hargomulyo. Sebab, dari kantor pemerintahan hingga sekolah-sekolah, tampak para perangkat pemerintahan, ASN hingga para pelajar menjalankan aktivitasnya dengan pakaian adat Jawa Gagrak Ngayogyakarta. Pemandangan itu pun menghiasi berbagai tempat di Kalurahan Hargomulyo umumnya di DIY, Kamis Pon (27/11/2025).
Pria, perempuan, anak-anak, hingga orang dewasa berbalut pakaian tradisional yang dipakai lengkap dengan blangkon, jarik, kebaya, dan selop. Hal itu menjadi pemandangan khas yang memperkuat identitas budaya daerah istimewa ini. Kewajiban mengenakan pakaian adat setiap Kamis Pon ini rupanya merupakan bentuk pelestarian budaya yang diinisiasi Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.
Di jajaran Pemerintah Kalurahan Hargomulyo, dari Lurah hingga seluruh Pamong Kalurahan pun ikut terlibat aktif dalam gerakan ini, termasuk para Staf Pamong Kalurahan Hargomulyo. Saat dihubungi Lurah Kalurahan Hargomulyo, Sumaryanta, S.A.P menyampaikan bahwa jajaran Pemerintah Kalurahan Hargomulyo telah menjalankan aturan tersebut sesuai dengan arahan dari Gubernur DIY.
“Jajaran Pamong Kalurahan Hargomulyo untuk penggunaan pakaian adat Jawa Gagrak Ngayogyakarta ini sudah lama mengikuti aturan Gubernur serta turunannya adalah Surat Edaran (SE) Bupati Gunungkidul bahwasanya himbauannya kalau dulu Kamis Pahing pakai baju adatnya, sekarang ganti dengan Kamis Pon. Termasuk Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul pun kami juga mengenakan hal yang sama,” kata Sumaryanta kepada Pewarta, Kamis (27/11/2025) pagi.
Ia menjelaskan terdapat ketentuan khusus mengenai jenis pakaian adat yang boleh digunakan, yakni lurik. Pemerintah Kalurahan Hargomulyo pun telah berupaya mematuhi ketentuan tersebut.
"Harus sesuai dengan aturannya itu lurik. Tidak boleh kembang-kembang dan jariknya juga sudah ada ketentuannya, jadi tidak boleh sembarangan," ucapnya.
Sumaryanta mengatakan agar seluruh Pamong mengenakan pakaian adat yang sama atau seragam dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Pemerintah Kalurahan Hargomulyo menganggarkan pakaian Adat Jawa melalui APBKal Tahun 2024 dan telah direalisasikan dan dapat digunakan pada saat agenda-agenda khusus kalurahan salah satunya adalah moment Kamis Pon.
“Tahun lalu (2024) kami telah membelanjakan pakaian Adat Jawa untuk dikenakan seluruh pamong agar terlihat kompak dan seragam,” katanya.
Ia berharap seluruh pamong dapat memahami makna di balik pakaian adat yang mereka kenakan. Yogyakarta, dengan segala keistimewaannya, terus menunjukkan bahwa budaya lokal bukan hanya untuk dikenang, tetapi juga untuk dikenakan secara bangga.
"Istilahnya menguri-uri budaya Jawa," Sumaryanta menambahkan. (Tr/Jurnalis Warga)
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
| Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
| Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- PEMKAL HARGOMULYO PASANG STIKER KELUARGA PRASEJAHTERA PENERIMA BANTUAN SOSIAL
- PEMKAL HARGOMULYO BERSAMA DPKUKMTK BERIKAN PENDAMPINGAN FASILITAS PENERBITAN PERIZINAN USAHA
- PERTAMA DI GEDANGSARI, BUMKAL SEMBODO HARGOMULYO SERAHKAN LAPORAN REALISASI PROGRAM KETAPANG
- MELALUI ANGGARAN BKK DANAIS, PEMKAL HARGOMULYO DORONG PENGENTASAN STUNTING MELALUI PELATIHAN KADER
- 100 PERSEN TERSALURKAN, 1602 WARGA HARGOMULYOTERIMA BANTUAN PANGAN BERAS DAN MINYAK
- SIAP DISALURKAN ESOK, BERIKUT JADWAL PENYALURAN BANTUAN PANGAN BERAS DAN MINYAK
- KERAHKAN ALAT BERAT, SISA MATERIAL LONGSOR DI JALAN PROVINSI RUAS NGALANG-HARGOMULYO DIKERUK












